Perbedaan Sablon DTG dan DTF

Sablon DTG dan sablon DTF . Apa sih perbedaan kedua jenis sablon tersebut? Yuk baca informasi selengkapnya disini.

Sablon DTG (Direct to Garment)

Sablon DTG merupakan singkatan dari Direct to Garment, sesuai namanya, pada teknik sablon ini tinta akan langsung menempel dengan garmen atau kainnya. Sebelumnya, diperlukan pre-treatment sehingga tinta menempel dengan maksimal dan proses press pada akhirnya agar gambar tak mudah luntur atau pudar sehingga lebih tahan lama.

Jenis sablon ini memiliki kelebihan yaitu tak perlu alat perantara untuk mencetak gambar ke kain seperti screen atau film paper. Sablon DTG juga tidak membutuhkan lem bubuk atau adhesive powder. Jenis sablon ini cocok bila Knittopreneurs ingin sablon satuan, karena prosesnya cepat. Sablon DTG juga tidak mempunyai batasan warna lho! Hasilnya jernih dan tidak mudah rusak.

Khusus untuk sablon DTG, beberapa vendor menyarankan untuk menggunakan kain dengan ketebalan 30s agar hasilnya lebih maksimal, walaupun sablon DTG ini hampir cocok di sebagian besar media kain dalam berbagai ukuran seperti A3, A4, dan A5. 

Sablon DTF (Direct Transfer Film)

Sablon DTF merupakan singkatan dari Direct Transfer Film, sesuai namanya sablon ini membutuhkan transfer film pada prosesnya.Dalam prosesnya, diperlukan juga lem sablon untuk merekatkan dengan permukaan kain dan proses press agar gambarnya tertempel dengan sempurna. Sablon DTF terbilang memiliki hasil yang berkualitas karena tidak mudah retak dan elastis.

Jenis sablon ini memerlukan lebih banyak peralatan. DIantaranya adalah transfer paper khusus DTF, bubuk lem DTF atau adhesive powder, kain teflon untuk melapisi saat tahap  press, dan hot gun untuk mengeringkan hasil sablon. Berbeda dengan DTG, sablon DTF hanya bisa mentransfer warna solid (non gradasi).

Lebih Bagus Sablon DTG atau DTF?

Sablon DTG dan DTF menggunakan cat yang berbeda. Berikut informasi jenis tinta dan perbedaanya:

Tinta Sablon DTG (Direct to Garment)

Tinta sablon DTG menggunakan tinta khusus yaitu tinta yang tidak membuat kepala printer tersumbat, contohnya tinta cepat kering Germany Basic Water Base. Tinta tersebut tidak akan mudah pudar, menghasilkan hasil yang cerah, jernih, dan halus.

– Tinta Sablon DTF (Direct Transfer Film)

Tinta sablon DTF menggunakan tinta khusus berbasis air, contohnya Vator Ink (water based). Hasilnya kurang lebih sama baiknya dengan DTG, bedanya sablon DTF ini terasa kenyal dan elastis ketika diraba. Hasilnya juga tidak mudah luntur, pecah, maupun rusak.

Menurut Teman Jadi, kualitas keduanya ditentukan juga oleh tinta yang digunakan dan printer yang digunakan. Tentunya bila proses sablon dilakukan oleh ahlinya tentu akan lebih baik. Karena kedua jenis sablon ini memberikan kualitas yang sama-sama bagus. 

Previous Article

Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital

Next Article

Perbedaan antara Spanduk dan Banner yang Wajib Kamu Ketahui

Write a Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe to our Newsletter

Subscribe to our email newsletter to get the latest posts delivered right to your email.
Pure inspiration, zero spam ✨